Ilabulo,Makanan pembawa perdamaian
Bila disaksikan sepintas dari bentuk makanan yang ini, tentu beberapa orang akan menduga jika makanan ini ialah pepes. Memiliki bentuk yang panjang dan teksturnya yang cukup padat memang sepintas seperti pepes. Serta satu lagi yang membuat makanan ini benar-benar sama dengan pepes, ialah bungkus dari makanan itu yang memakai daun pisang. Sama tetapi tidak sama, meskipun terlihat sama dari performa luar, tetapi benar-benar tidak sama bila kita sudah mengetahui didalamnya juga warnanya nampak bertambah hitam kecokelatan.Ilabulo jelas benar-benar tidak sama dengan pepes-pepes yang lain yang umum didapati di Jawa.
Mencari Situs Slot Yang Amanah |
Kecuali rasa-rasanya, makanan ciri khas dari Gorontalo yang seperti pepes ini mendapatkan panggilan untuk makanan yang bawa perdamaian di waktu peperangan kerajaan. Dikutip dari beberapa sumber, Ilabulo sering diberikan saat waktu kerjaan berjalan. Serta diketahui dengan Totombawa yang bermakna bersayu padu. Sebab kelezatan yang dipunyai ilabulo dapat untuk bawa perdamaian waktu bentrokan di waktu kerajaan sedang berjalan.Di saat itu makanan termasuk langka serta cuma satu kerajaan yang memiliki. Berdasar narasi yang tersebar, perselisihan berlangsung antara kerajaan Limutu an Hulonthlangi. Di satu waktu seorang juru masak dari kerajaan Hulonthalangi menyediakan makanan ini untuk si raja. Serta rupanya rasa Ilabulo membuat si raja larang beberapa penganut serta rakyatnya tidak untuk melahap makanan ini kecuali si raja. Sebab hal itu, kerajaan Kalimutu mendengarnya serta minta beberapa penganutnya supaya gempuran disetop. Raja Kalimutu lakukan ini karena ingin mencicip makanan Ilabulo yang benar-benar dirahasiakan oleh si raja Hulonthalangi ini. Sebab makanan berikut membuat ke-2 kerajaan pada akhirnya berdamai serta merajut kerja sama antar ke-2 kerajaan. Tentu saja ini ialah hal yang benar-benar membesarkan hati dan jadi narasi unik tertentu
Isian Ilabulo bukan ikan tetapi dari kombinasi sagu yang sudah dikasih bumbu-bumbu spesial dan penambahan hati ampela ayam untuk isi dari makanan yang ini. Teksturnya sedikit kenyal, dengan sedikit rasa pedas yang meningkatkan enak rasa Ilabulo. Beberapa warga di Indonesia, khususnya di daerah Indonesia sisi tengah serta timur memang jadikan sagu untuk salah satunya pilihan panganan penting mereka. Ilabulo ada dengan memberi warna lain dari kuliner yang memiliki bahan fundamen sagu. Bebatan daun pisang yang dipakai untuk membungkus adonan Ilabulo bukan sekedar pembungkus, tetapi menambah aroma pada cemilan satu ini. Ada dua proses penyajian tidak sama yang umum diketemukan, yaitu dapat dikukus dan dibakar. Tidak perlu menyangsikan rasa dari kedua-duanya, ditanggung kedua-duanya masih mempunyai rasa yang spesial meskipun diolah secara tidak sama. Jika ingin nikmati Ilabulo, anda bisa mendapatkan pedagang yang jual panganan ciri khas ini di seputar Jl. Nani Wartabone,jl.P.Diponegoro. Kota Gorontalo.
Tapi tanang saja,kalian yang belum dapat bertandang ke gorontalo serta ingin mencicip ilabulo. Dapat buat sendiri di rumah loh, berbahan lumayan sederhana serta gampang.
Beberapa bahan serta bumbu-bumbu dalam resep Ilabulo
4 buah kesayangan ayam
4 buah ampela ayam
6 siung bawang putih, dipotong tipis
8 butir bawang merah, dipotong tipis
1 cm jahe, dimemarkan
100 ml air
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula pasir
400 ml santan dari 1/2 butir kelapa
100 gr tepung sagu
1 sendok makan minyak untuk resepmis
daun pisang untuk membungkus
Langkah membuat masakan Ilabulo:Rebus hati ayam, ampela ayam, 2 lembar daun salam, 2 cm jahe, 4 lembar daun jeruk, serta 1/2 sendok teh garam dalam 500 ml air sampai masak. Angkat serta potong-potong.
Panasi minyak. Tumis bawang putih, bawang merah, serta jahe sampai harum.
Imbuhkan ampela ayam serta hati ayam. Aduk rata. Masukan air, garam serta gula pasir. Masak sampai meresap serta kering. Sisihkan.
Larutkan santan, tepung sagu, 1 sendok teh garam, serta sendok teh gula pasir. Masak sampai meletup-letup. Angkat.
Imbuhkan tumisan hati ampela. Aduk rata.
Sendokkan ke daun pisang. Bungkus. Semat dengan lidi. Bakar di atas bara api sampai harum.
terima kasih sudah membaca rekan teman